Beranda Barito Selatan Harga Cabe Di Buntok Semakin “Pedas”

Harga Cabe Di Buntok Semakin “Pedas”

141
0

Barselnews, Buntok-Harga cabe di kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah melonjak semenjak atau semakin “pedas” dalam beberapa hari terakhir ini.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Barito Selatan, harga cabe keriting mengalami kenaikan 100 persen, dari Rp 25 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogramnya.

“Untuk harga cabe biasa dari Rp 35 ribu menjadi Rp 45 ribu, dan cabe rawit juga mengalami kenaikan dari Rp 50 ribu menjadi Rp 75 ribu per kilogramnya,” kata Kabid Perdagangan pada Disdagkop, dan UKM Barito Selatan, Junaidi, Kamis (21/2/2019).

Begitu juga dengan harga cabe tiung lanjut dia, juga mengalami kenaikan Rp 15 ribu, dari 45 ribu menjadi Rp 60 ribu, dan harga cabe taji dari Rp 45 ribu naik jadi Rp 55 ribu, sedangkan harga cabe kering bertahan Rp 90 ribu per kilogramnya.

Sementara harga kebutuhan pokok lainnya lanjut Junaidi ada yang alami penurunan, dan kenaikan. Meskipun ada mengalami kenaikan, namun lonjakannya tidak terlalu signifikan.

“Seperti harga bawang putih mengalami kenaikan Rp 2 ribu, dari Rp 20 ribu menjadi Rp 22 ribu, dan untuk bawang merah mengalami penurunan dari Rp 33 ribu menjadi Rp 30 ribu perkilogramnya,” jelas Junaidi.

Untuk harga susu kental masih masih bertahan Rp 10 ribu, harga tepung terigu juga masih bertahan, hanya tepung terigu segitiga biru saja yang naik dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram.

Demikian halnya dengan harga daging sapi alami kenaikan Rp 5 ribu, dari Rp 145 ribu menjadi Rp 150 ribu per kilogram.

Berbeda halnya dengan harga daging ayam potong mengalami penurunan dari Rp 45 turun menjadi Rp 38 ribu, dan daging ayam kampung dari Rp 65 ribu menjadi Rp 60 ribu perkilogramnya.

Harga telur ayam kampung bertahan Rp 2.500 per butir, telur itik turun dari Rp 2.500 jadi Rp 2.300 perbutir, telur puyuh Rp 300, telur ayam ras Rp 1.700.

Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga bahan pokok yang dijual dipasaran, dan dalam setiap minggunya akan disampaikan laporannya ke Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.(BI/A1).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here