Barselnews,Kapuas-Umat Hindu Bali di Desa Batu Nindan, dan Desa Basarang, Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah melaksanakan ritual upacara mengarak ogoh-ogoh mengelinggi desa untuk membersihkan kampung dari segala bala bahaya menjelang Catur Brata Penyepian.
Ketua Panitia I Nyoman Sanah menyampaikan, prosesi acara ini merupakan rangkaian kegiatan berupa taur agung (Mecaru), dan dilanjutkan dengan pemberangkatan ogoh-ogoh.
“Pemberangkatan ogoh-ogoh tersebut dilakukan warga Hindu didua desa yaitu Desa Batu Nindan dan Desa Basarang Jaya, dan ogoh-ogoh itu akan diarak sampai perbatasan desa, dan setelah itu dilakukan pembakaran terhadap patung ogoh-ogoh,” katanya, Rabu (6/3/2019).
Dia menjelaskan, ogoh-ogoh secara simbolik dengan filosofi nyamuk raksasa yang bisa menularkan segala penyakit seperti demam berdarah, dan ogoh-ogoh tersebut nantinya dibakar (Pralina), sehingga mampu memberikan ketenangan, serta kenyamanan bagi umat yang akan melaksanakan catur brata penyepian pada Kamis (7/3/2019).
“Kalau ogoh-ogoh berbentuk raksasa butah kala yang merupakan perwujudan dari 6 musuh dalam tubuh manusia yang harus dibersihkan, sehingga kita bisa melakukan aktifitas dengan baik,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kedua ogoh-ogoh ini akan diangkat, dan diarak sampai keperbatasan desa Batu Nindan kilometer 16, dan di Desa Basarang Jaya sampai kilometer 9, dan setelah itu dilakukan pralina.
“Hal itu dilakukan karena kita ingin kampung menjadi bersih dari segala macam bahaya yang akan menimpa seluruh masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kapuas,” pungkasnya.(JM/A1).
