ZONAKALTENG, Kuala Kapuas-Dinas Sosial Kapuas hadir untuk melayani masyarakat hingga ke ujung kecamatan di kabupaten tersebut.
Meskipun perjalanan dengan melintasi Kota Palangka Raya dan dua kabupaten yakni Kabupaten Gunung Mas dan Pulang Pisau, Dinas Sosial Kapuas tetap hadir untuk mengantarkan bantuan beras bantuan sosial dari pemerintah pusat dan daerah bagi masyarakat di Kecamatan Mandau Telawang itu.
Dalam menyalurkan bantuan ke Kecamatan Mandau Telawang itu, Dinas Sosial harus menempuh perjalanan dua jam menggunakan transportasi air dengan kondisi arus deras dari Sei Hanyo Ibukota Kecamatan Kapuas Hulu.
Tantangan yang harus dilalui menuju kecamatan tersebut menggunakan kapal berukuran kecil dengan kondisi arus yang deras yang sewaktu waktu membahayakan keselamatan.
Begitu juga dengan alat komunikasi menuju ke wilayah kecamatan itu juga sangat terbatas lantaran belum ada tower pemancar telekomunikasi, dan kalaupun ada signal hanya di daerah tertentu seperti di bukit signal.
“Hal ini kami jalani untuk menyalurkan bansos bagi masyarakat di Kecamatan Mandau Telawang,” kata Kepala Dinas Sosial Budi Kurniawan, Kamis, 29 Oktober 2020.
Adapun bansos yang disalurkan itu lanjut dia, merupakan program sosial di masa pandemi COVID-19 seperti PKH, Kartu sembako dan BLT APBD Kabupaten Kapuas.
Dengan kehadiran pihak Dinas Sosial yang dipimpin langsung dirinya itu, ingin menyampaikan kepada masyarakat terkait Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Beras, Kartu Sembako, Bantuan Non Tunai (BNT), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan BLT dari Dana Desa (DD) dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Menurut dia, masyarakat harus mengetahui bahwa ada program jaringan pengaman sosial yang bersifat sementara untuk membantu masyarakat, karena adanya pandemi COVID-19.
“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa, begini cara pemerintah pusat dan daerah membantu masyarakat,” katanya.
Dijelaskan Budi Kurniawan, bantuan dari segi kesehatan untuk ibu hamil, dan balita, sedangkan dari segi pendidikan anak harus sekolah jangan sampai tidak sekolah karena ada pendidikan gratis 9 tahun dan terakhir bantuan bagi lansia dan disabilitas yang semua dibiayai oleh negara.
“Kalau program kesehatan anak dibiayai oleh negara dari dalam perut hingga sekolah bahkan usia lansia dengan tujuan masyarakat bisa mandiri dan memutus mata rantai kemiskinan,” imbuhnya.
Dikatakannya, kehadirian pemerintah daerah melalui dinas sosial ingin melayani masyarakat di Kecamatan titik terjauh apa yang menjadi hak-hak mereka yang harus diperjuangkan dan ini merupakan semangat melayani dan memberdayakan masyarakat.
“Walau pun semuanya tidak terkafer dengan baik, namun ini merupakan upaya kami yang terbaik bagi masyarakat dan saya berharap dengan bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.
Semantara camat Mandau Telawang, Mujiono mengucapkan terima kasih kepada pihak Pemerintah Daerah terutama Dinas Sosial yang sudah bekerja keras untuk datang ke Kecamatan Mandau Telawang dengan melintasi sungai dan ada yang menggunakan akses darat dengan susah payah mengangkut beras untuk warga yang layak mendapatkan bantuan tersebut.
“Memang kondisi geografis Kecamatan Mandau Telawang yang jauh hanya bisa ditempuh menggunakan akses darat maupun sungai hingga sampai disini,” ucapnya.
Dia berharap kedepan masyarakat bisa mandiri tidak ada lagi yang namanya program bantuan sosial lagi karena masyarakat sudah sejahtera. Walau pun masih ada itu pun sedikit saja. Sebab dari 10 desa dengan jumlah Kepala Keluarga hanya 1902.
“Kalau jumlah yang mendapat program keluarga harapan 140 Kepala Keluarga (KK), bantuan sosial beras 140 KK, Sembako Bantuan Non Tunai 222 KK, bantuan sosial tunai non PKH perbulan Rp 500 ribu hanya 89 KK, Bantuan Sosial Tunai 185 KK dan BLTD APBD 661 KK, sehingga kedepan semakin berkurang yang mendapat PKH karena sudah sejahtera,” pungkasnya.(Djemmy Napoleon/A1).
