Beranda Pulang Pisau Menko Perekonomian : Presiden RI Akan Canangkan Pulang Pisau dan Kapuas Sebagai...

Menko Perekonomian : Presiden RI Akan Canangkan Pulang Pisau dan Kapuas Sebagai Lumbung Padi Nasional

296
0

ZONAKALTENG, Pulang  Pisau – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto, menyebutkan Presiden RI Joko WidodoAkan canangkan Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas sebagai lumbung padi nasional.

Hal tersebut  disampaikan Menko Perekonomian saat mengunjungi Pulpis bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI Sofyan Djalil serta Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga.

Dihadapan Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau, H. Edy Pratowo dan Wakil Bupati Pudjirustaty Narang, Kapolres Pulpis AKBP Yuniar Ariefianto, beserta pejabat daerah pulpis.

Kedatangan rombongan Menteri, Presiden RI Joko Widodo ini, didampingi langsung oleh Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, dalam rangka mendukung dan memantau langsung lokasi food estate.

Pencanangan pengembangan lumbung pangan nasional di wilayah Kalteng, tepatnya meninjau rencana pembangunan irigasi dan lokasi transmigrasi di Desa Belanti II, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu, 27 Juni 2020.

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartato mengatakan selain wilayah yang akan dijadikan program ketahanan pangan aman dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pemerintah Pusat mendorong Kalteng khususnya Kabupaten Pulpis bersama Kabupaten Kapuas menjadi lumbung padi Nasional.

“Pemerintah Pusat bersama Gubernur dan Bupati sudah melaksanakan rapat berkali-kali. Namun baru kali iniberkesempatan mengunjungi Pulpiskarena sudah masuk New Normal bersama Menteri ATR BPN, dan Wamen Perdagangan ingin merekomendasikan kepada bapak Presiden untuk datang kesini,” jelas dia.

Selanjutkan, kata Menko Perekonomian, nantinya Presiden RI Joko Widodo akan mencanangkan lubung beras Nasional food estate untuk Indonesia ada di Kalteng.

“Peta daerah ini petanya telah kita dipelototin bersama teman-teman di Kabinet pak Menteri ATR BPN, setiap kali rapat atau seminggu sekali. Namun rasanya berbeda kalau kita tidak sendiri melihat hamparan padi yang ada, ini memberikan percaya diri kepada Pemerintah bahwa pilihan yang tepat,” jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah sudah menganggarkan tahap awal 30ribu hektar di Kabupaten Pulpis dan Kabupaten Kapuas.

” 30 ribu hektar ini, untuk musim tanam ke dua, dan diharapkan ini bisa meningkatkan target produktivitas bagi Pemerintah. Kalau sesudah itu, tentunya Pemerintah akan mendorong sisanya yaitu sekitar 110.000 hektar, untuk tahap kedua tahun 2022 – 2023,” terangnya.

Ia menambahkan, dari pembelajaran ini Pemerintah akan terus melakukan rehabilitasi di lokasi lebih dari 600.000 hektar yang akan dijadikan kawasan food estate atau kawasan pertanian modern dengan mengajak beberapa investor, bahkan Pemerintah akan menjadikan kawasan itu sebagai kawasan ekonomi khusus.

Bupati Pulpis H. Edy Pratowo mengatakan, dimana Desa Gadabung dan Desa Belanti hanya satu jalur yang merupakan dua desa dari sekian desa di Kabupaten Pulpis yang lokasinya menjadi sentra produksi pertanian khusus padi.

” Ada beberapa desa lain, seperti desa tahai jaya, desa tahai baru, desa sanggang, desa pantik, desa belanti, desa gadabung, desa karya bersama, yang wilayah sebrang dari kiri sungai kahayan, memang khusus mengelola lahan pertanian untuk menjadi tanaman padi,” terangnya.

Lokasi tersebut, sambung Edy, adalah lokasi eks transmigrasi sejak tahun 1982 dan tahun 1983 yang masyarakatnya memang sudah turun temurun dan sudah membaur dengan masyarakat local.

” Lokasi ini adalah lokasi salah satu yang di canangkan oleh Pemerintah Kabupaten Pulpis dari 25.000 lahan eksisting yang sudah kami laporkan dalam kegiatan rakoor bersama menteri,” kata Edy.

Dilokasi itu juga, sambung Edy, produksi padi rata-rata 5 sampai 7 ton untuk jenis bibit parieras hibrida, infari dan infara, tetapi pihaknya juga pernah mencoba bersama Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran melalui Dinas Pertanian Provinsi Kalteng untuk tanaman organik mencapai 9 sampai 10 ton. (SENDRI/A2).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here