Barselnews, Buntok – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan akan memantau pendistribusian gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.
Bupati Barsel, Eddy Raya Samsuri mengatakan, hal tersebut berdasarkan intruksi Gubernur Kalteng tersebut kepada seluruh Bupati dan walikota se-kalteng.
“Gubernur mengintruksikan kepada kita atau para kepala Daerah untuk melakukan pengawasan pendistribusian gas elpiji 3 kilogram bersubsidi,” kata Eddy Raya Samsuri kepada Barselnews. Jumat (15/2/2019).
Ia menjelaskan, intruksi tersebut bertujuan untuk menjamin ketersedian stok, kelancaran distribusi, dan stabilitas harga gas elpiji bersubsidi per tabungnya.
Berdasarkan intruksi tersebut, lanjut dia, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta melakukan pengawasan pendistribusiannya.
“Karena gas elpiji 3 kilogram bersubsidi peruntukannya khusus bagi warga yang kurang mampu,” jelas dia.
Menurutnya, dengan pengawasan ini nantinya apabila gas 3 kilogram mengalami kelangkaan dan harga melambung bisa dikendalikan.
Ia pun mengimbau kepada warga yang mampu atau ASN agar menggunakan gas elpiji non subsidi.
“Kita akan memanggil para agen dan distributor untuk meminta mereka agar menjual sesuai HET serta tidak menjual kepada warga yang mampu,” paparnya.
Pemilik agen PT Borneo Barito Bumi, Aprianus mengatakan, setiap pangkalan mendapatkan jatah 560 tabung perminggu dan penambahan sebanyak 280 tabung.
Untuk penambahan ini, lanjut dia, tidak menentu jumlahnya. Kadang-kadang pas 280 tabung, ada kalanya juga kurang.
“Jumlah tersebut mencukupi untuk 1 minggu bagi masyarakat yang kurang mampu. Dan sampai saat ini harga tidak mengalami kenaikan serta tidak langka,” ucap dia.
Ia menjelaskan, apalagi bagi siapa yang ingin membeli gas khusunya 3 kilogram harus melampirkan fotocopy KTP. Hal itu, merupakan syarat yang diperintahkan oleh pertamina untuk meminimalisir salah sasaran.
Artinya, gas elpiji 3 kilogram bersubsidi ini peruntukannya khusus kepada warga yang kurang mampu. Bagi yang statusnya ASN atau orang mampu tidak akan bisa membeli gas bersubsidi. (UR/A2).
